
Perusahaan pertambangan asal Perancis, Eramet, berencana melakukan ekspansi eksplorasi nikel di Indonesia.
Rencana ini dibahas dalam pertemuan antara CEO Eramet Group, Christel Bories, dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani.
Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM pada Senin, 3 Februari 2025.
Menteri Rosan menjelaskan, saat ini Eramet berstatus kontraktor di Weda Bay Industrial Park.
Kawasan ini merupakan industri terpadu untuk pengolahan logam berat di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.
“Mereka ingin mengembangkan, tidak hanya sebagai kontraktor tapi juga bisa sebagai ikut mengembangkan untuk bisa mempunyai production ya di kita,” ujar Rosan, dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (4/2/2025).
Rosan menambahkan, Eramet akan berkolaborasi dengan BUMN.
“Kita koordinasikan karena sebagai menteri investasi kan kita memfasilitasi dari keinginan Eramet untuk terus mengembangkan footprint-nya yang ada di Indonesia,” lanjutnya.
CEO Eramet juga memaparkan rencana investasinya di Indonesia. Rencana tersebut mencakup penambahan wilayah eksplorasi baru di Sulawesi Selatan dan Papua.
Langkah ini bertujuan mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku industri hilirisasi.
Menteri Rosan menegaskan, Pemerintah Indonesia akan terus fokus pada pengembangan industri hilirisasi.
“Diharapkan Eramet dapat mengelola sumber daya secara bertanggung jawab dengan tujuan akhir membangun rantai pasok yang kuat di Indonesia,” tambahnya.
Source: kompas.com